PROFIL
SMP SANTA MARIA SURABAYA
SMP Santa Maria Surabaya
Alamat : Jl. Raya Darmo
No. 49, Kecamatan Tegalsari, Kelurahan Dr. Soetomo,
Surabaya
(60265)
Telp: (031) 5677890, 5684408
Fax: (031) 5667840
NSS : 204056003018
NPSN : 20532492
Status : Swasta
Akreditasi : A
Kepala Sekolah 2012-2013 :
Sr. Magdalena Lian, OSU, M.Pd.
Yayasan : Paratha Bakti
Sejarah :
Sejarah SMP Santa Maria Surabaya dimulai dari
kedatangan 5 Suster Ursulin ke Surabaya
atas permintaan Pastoor Van dn Elsen, SJ, pada tanggal 14 Oktober 1863.
Suster-suster Ursulin pada awalnya membangun komunitas di Kepanjen, berupa
Sekolah Dasar (1863), Sekolah Ketermapilan Putri (1874), Sekolah TK (1877), dan
Sekolah Pendidikan Guru (1880). Sekolah ini awalnya didirikan hanya untuk
murid-murid berkebangsaan Belanda. Seiring dengan terjadinya perluasan kota
(menuju ke arah Selatan Surabaya), maka biara Ursulin Kepanjen mendirikan
fillialnya di Jalan Kupang (sekarang bernama Jalan Raya Darmo). Pembangunan gedung dimulai tgl. 27 Februari
1920 dan berakhir pada tahun 1924. Selain biara, didirikan pula sekolah-sekolah
secara bertahap untuk menyediakan sekolah menengah dan kejuruan yang bermutu
(dengan Kurikulum Belanda). Pembangunan sekolah dimulai dari HBS kelas 1 pada
bulan Juli 1920, menyusul sekolah-sekolah lainnya pada tgl. 26 Juni 1922. Di
sekolah ini anak perempuan Eropa, anak perempuan pribumi kalangan atas dan
anak-anak perempuan Indonesia dididik. Pada
tgl. 10 Maret 1942 Surabaya diduduki tentara Jepang. Sebagai perintah dari
pembesar Jepang, maka pada permulaan tahun 1943 semua sekolah harus ditutup,
termasuk sekolah di Jalan Kupang ini. Para suster Belanda ditahan di kamp
tahanan, sedangkan 4 suster lainnya diungsikan ke pastoran, Rumah Sakit dan
Panti Asuhan sambil bertugas mengawasi dan merawat sebisanya biara di Jalan
Kupang.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 (kemerdekaan Indonesia),
para suster yang ditahan dibebaskan dan mereka kembali ke Jalan Kupang pada
tanggal 3 Oktober 1945. Namun karena situasi belum aman (menghadapi tentara
Inggris yang datang ke Surabaya), maka tidak berapa lama kemudian para suster
diungsikan kembali ke Singapura. Duta besar dari Swiss dan beberapa pemuda
meminta agar suster-suster Ursulin Kupang secara sementara meminjamkan
tempatnya untuk Tentara Indonesia yang akan digunakan sebagai basis para pemuda
sekaligus tempat peristirahatan anggota-anggota pasukan BKR (Badan Keamanan
Rakyat) Pelajar Staf I. Juga sebagai tempat pembentukan BKR pelajar di bawah
pimpinan mas Iswan (TRIP).
Para biarawati baru kembali lagi dari pengungsian pada
tanggal 6 April 1946 ke Biara Kupang. Namun ternyata bangunan benar-benar dalam
kondisi memprihatinkan, rusak berat dan tidak terawat. Renovasi dilakukan tahap
demi tahap. Sekolah-sekolah yang sudah ditutup dibuka kembali. Largere School
(SD) dibuka kembali pada akhir April 1946 dengan jumlah 143 murid. Kemudian
pada tanggal 1 Agustus 1948 SMP Santa Maria resmi dibuka. SMP Santa Maria
merupakan pioneer yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar (sebelumnya
adalah bahasa Belanda). Sesudah kemerdekaan, maka sekolah di Kupang (Darmo)
bisa diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Meski awalnya hanya diperuntukkan bagi siswa putri,
SMP Santa Maria Surabaya akhirnya menerima siswa putra juga pada tahun 1976. Pada
tahun 1951, SMP Santa Maria mengikuti Ujian Negeri yang diselenggarakan untuk
pertama kalinya oleh Pemerintah di seluruh Indonesia. Pada tanggal 9 Mei 1952,
SMP Santa Maria kembali mengikuti Ujian
Negeri yang kedua, dengan jumlah kelulusan mencapai 75%. Suatu prestasi
yang sudah cukup baik pada masa itu. Prestasi SMP Santa Maria semakin
dibanggakan baik secara akademik maupun non akademik. Salah satunya adalah pada
tahun 1968, SMP dan SMA Santa Maria membentuk kelompok Drumband yang bisa
berkiprah sampai tingkat nasional.
Pada tanggal 7 September 1985, setelah melalui proses
akreditasi, SMP Santa Maria mendapat status DISAMAKAN. Sampai saat ini SMP
Santa Maria dapat mempertahankan status tersebut dengan TERAKREDITASI A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar